Makassar, 3 Agustus 2024. Setelah sukses dengan sesi pertama yang membahas manajemen risiko di divisi legal perizinan, keuangan, dan konstruksi, Pengurus Developer Properti Syariah (DPS) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Sulawesi Selatan kembali mengadakan Lokakarya Sesi Kedua. Acara ini berlangsung pada Sabtu lalu dan difokuskan pada pengelolaan risiko di Divisi Marketing dan Human Resources. Lokakarya ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan DPS Sulsel untuk meningkatkan profesionalisme dan efisiensi dalam proyek-proyek properti syariah.
Bertempat di Teras Wirano, Jalan Yusuf Daeng Ngawing, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, acara ini dihadiri oleh lebih dari 30 anggota DPS DPW Sulsel. Beberapa narasumber berpengalaman turut hadir, termasuk Bapak Dr. Abdul Ghaffar, Ketua DPS DPW Sulsel, Bapak Ahmad Alfani dari Divisi Risk Management Kalla Group, Ibu Nia Kartika Putri dari Divisi Marketing, dan Bapak Rusdi Rizal dari Divisi Human Resources.
Lokakarya ini adalah kelanjutan dari sesi pertama yang diadakan pada bulan Juni lalu, yang telah membahas panduan umum untuk divisi legal perizinan, konstruksi, dan keuangan. Sesi kedua ini bertujuan untuk melengkapi diskusi sebelumnya dengan fokus pada manajemen risiko di bidang marketing dan sumber daya manusia, dua elemen penting dalam keberhasilan proyek properti syariah.
Dalam paparannya, Bapak Ahmad Alfani menekankan pentingnya Enterprise Risk Management (ERM) sebagai bagian integral dari perencanaan proyek. “ERM adalah proses yang sangat penting dan harus dilakukan bersamaan dengan feasibility study dari proyek yang akan diluncurkan. Hal ini akan membantu mengidentifikasi potensi risiko sejak awal dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya,” Ujarnya.
Ibu Nia Kartika Putri, yang berpengalaman di bidang marketing, menyoroti pentingnya perencanaan produk dan persiapan sebelum peluncuran. “Fokus pada perencanaan produk dan pralaunching sangat penting. Sayangnya, hanya sekitar 5% pemilik bisnis yang benar-benar mempersiapkan pre-launching dengan baik. Padahal, ini adalah fase krusial yang menentukan keberhasilan produk di pasar,” Ucapnya.
Sementara itu, Bapak Rusdi Rizal dari Divisi Human Resources memberikan pandangannya tentang pentingnya penyusunan visi dan misi perusahaan yang seimbang antara dunia dan akhirat. “Visi dan misi perusahaan tidak boleh hanya berorientasi pada hal duniawi. Kita perlu menyusun visi dan misi akhirat yang melibatkan semua pihak, mulai dari para syarik, karyawan, hingga para tukang di lapangan,” Tegasnya.